EVALUASI PEMBELAJARAN
IPS
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu
tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn
(1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan,menganalisis
dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian
tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan
kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian,
prak-tikum, tugas,dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian
tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan
untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang
dijadikan dasar untuk mengetahui taraf
kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan
pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian.
Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik,selektif,
penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran
dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom. Proses evaluasi
dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan
hasil dan pelaporan.
A. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a. Jenis
evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang di
tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di
gunakan untuk memilih siwa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang
digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan
untuk menentukan hasil dan
kemajuan bekajra siswa.
kemajuan bekajra siswa.
b. Jenis
evaluasi berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks adalah Evaluasi yang ditujukan
untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang
program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul
dalam perencanaan
dalam perencanaan
2. Evaluasi input adalah Evaluasi yang diarahkan
untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses adalah Evaluasi yang di tujukan
untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian
dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk adalah Evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan.
atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan adalah Evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c. Jenis
evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1. Evaluasi program pembelajaran adalah Evaluasi yang
mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,strategi
belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran adalah Evaluasi yang
mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program
pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran adalah Evaluasi
hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran
yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif,
afektif, psikomotorik.
d. Jenis
evaluasi berdasarkan objek dan
subjek evaluasi
subjek evaluasi
Berdasarkan
objek :
1. Evaluasi input adalah Evaluasi terhadap siswa
mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi adalah Evaluasi terhadao
unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode
dan lain-lain.
3. Evaluasi output adalah Evaluasi terhadap lulusan
yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan
subjek :
subjek :
1. Evaluasi internal adalah Evaluasi yang dilakukan
oleh orang dalam sekolah
sebagai evaluator, misalnya guru.
sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal adalah Evaluasi yang
dilakukan oleh orang
luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
B. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah
: kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas,
dan praktis. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya (a) dirancang
sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang
akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi, (b) menjadi
bagian integral dari proses pembelajaran, (c) agar hasilnya objektif, evaluasi
harus menggunakan berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif, (d)
diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan
prinsipketerpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup,
prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip diskriminalitas.
C. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, ruang
lingkup evaluasi pembelajaran dalam
perspektif penilaian berbasis kelas adalah :
perspektif penilaian berbasis kelas adalah :
1. Penilaian kompetensi
dasar mata pelajaran. Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata
pelajaran tertentu.
2. Penilaian Kompetensi
Rumpun Pelajaran. Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau
disiplin ilmu yang lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi rumpun pelajaran
pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direfeksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai
oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
3. Penilaian Kompetensi
Lintas Kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi yang harus
dicapai melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum. Kompetensi lintas
kurikulum pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang mencakup
kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh
peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Penilaian ketercapaian
kompetensi lintas kurikulum ini dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap
rumpun pelajaran dalam kurikulum.
4. Penilaian Kompetensi
Tamatan. Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah
peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
5. PenilaianTerhadap
Pencapaian Keterampilan Hidup. Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi
lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui
berbagai pengalaman belajar juga memberikan efek positif (nurturan effects)
dalam bentuk kecakapan hidup (lifeskills). Kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik melalui
berbagai pengalaman belajar ini, juga perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain :
berbagai pengalaman belajar ini, juga perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain :
a. Keterampilan diri
(keterampilan personal) : penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME, motivasi
berprestasi, komitmen, percaya diri, dan mandiri.
b. Keterampilan berpikir
rasional : berpikir kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil menyusun
rencana dan memecahkan masalah secara sistematis.
c. Keterampilan sosial :
keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis; keterampilan bekerjasama,
kolaborasi, lobi; keterampilan berpartisipasi; keterampilanmengelola konflik;
keterampilan mempengaruhi orang lain.
d. Keterampilan akademik :
keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil
penelitian ilmiah; keterampilan membuat karya tulis ilmiah; keterampilan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa proses maupun produk.
penelitian ilmiah; keterampilan membuat karya tulis ilmiah; keterampilan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa proses maupun produk.
e.
Keterampilan vokasional : keterampilan menemukan algoritma, model, prosedur untuk
mengerjakan suatu tugas; keterampilan melaksanakan prosedur; keterampilan
mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah
dipelajari.